Tegalalang Ubud, Lukisan Indah Sang Pencipta


BALI!
SIAPA yang tak kenal Bali, tolong tunjuk jari. Jangankan kalian gaes, selebriti papan atas Hollywood aja pada piknik ke Bali, vroh!!!

Yeah, emang enggak lebay lah menurut gw kalau Bali dapat julukan Pulau Dewata karena memang pulau ini menyuguhkan eksotisme panorama, budaya yang enggak cukup diungkapkan dengan kata-kata. Yakan..?

Eniwe, sudah empat kali gw mengunjungi Bali. Dan enggak habis-habis juga objek-objek wisata baru di sana yang hits buat disambangi.

Nah, liburan Mei 2015 kemarin nih, akhirnya kesampaian juga gw ke Ubud. Walapun empat kali ke Bali emang gw belum pernah sih secara khusus ke Ubud buat menikmati pesona wilayah ini. Dulu cuma lewat-lewat doank. Tapi liburan kemarin gw ngotot ngajak teman-teman ke Ubud buat menikmati pemandangan alamnya dan menjauh dari hiruk-pikuk kota.

Ubud terutama terkenal di antara para wisatawan mancanegara karena lokasi ini terletak di antara sawah dan hutan yang terletak di antara jurang-jurang gunung yang membuat alam sangat indah.

Selain itu Ubud dikenal karena seni dan budaya yang berkembang sangat pesat dan maju. Denyut nadi kehidupan masyarakat Ubud tidak bisa dilepaskan dari kesenian. Di sini banyak pula galeri-galeri seni, serta arena pertunjukan musik dan tari yang digelar setiap malam secara bergantian di segala penjuru desa.

Nah dari penginapan kami di Kerobokan meluncurlah ke Tegalalang. Yup destinasi ini emang uda jadi itinerary kami liburan kemarin. Dan kami memilih hari Sabtu ke sana.  Jarak tempuh sekiar 1 jam, kami menyewa mobil.



Panorama sawah terasering Tegalalang, Ubud dari Teras Padi Cafe


Sepanjang perjalanan ke Tegalalang mata dimanjakan panorama khas pedesaan yang damai, sejuk dan serasa menyuplai oksigen ke otak dan bikin fresh, gaes! Tak hanya itu banyak juga galeri-galeri seni dan penjual barang-barang seni yang kece di kanan-kiri jalan.

And then sampailah kami ke Tegalalang. Lokasi ini memang favorit bule karena menyajikan pemandangan sawah terasering yang bakal susah ditemui di kota-kota. Dan gw merasa emezing banget lihat pemandangan sawah nan indah ibarat kata kayak lukisan Tuhan. Hahaha


Nah buat menikmati panorama itu, ada banyak kafe-kafe dan resto di sana gaes. Lokasinya di pinggir-pinggir jalan dan di pinggir tebing-tebing. So mata kita bakal dimanjakan pemandangan lukisan Tuhan berupa sawah-sawah terasering itu dan udara khas pedesaan yang segar.

Kami memilih Teras Padi Cafe. Kafe ini ada di bawah. Dari atas emang enggak kelihatan. Kafe ini juga didesain tradisional menyesuaikan nuansa pedesaan. Nuansa Bali juga semakin kental di sini karena ada dua orang pemain musik tradisional Bali yang tanpa lelah memainkan alat musik memanjakan pengunjung. What a perfect atmosphere, mata dimanjakan pemandangan, telinga dimanjakan musik tradisional dan perut dimanjakan makanan-makanan sajian Teras Padi Cafe heuheuheu...


Suasana Teras Padi Cafe


Setelah makan dan kenyang kami bertiga mencoba turun ke bawah untuk menikmati sawah. FYI waktu kami ke sana emang banyakan bule gaes, karena you know lah turis domestik kebanyakan pada enggak interest kali ya dengan destinasi-destiansi yang beginian. But i'm falling in love with Tegalalang. My favorite one!!

Lalu kami turun ke sawah-sawah itu dan naik ke teras-terasnya. Meksipun ngos-ngosan tapi rasa itu terbayar karena emang indah banget ini sawah. Dan beruntung banget pas kami datang cuaca sangat cerah dan padi-padi sedang tumbuh subur dan hampir panen.






Berjam-jam kami habiskan waktu menikmati panorama Tegalalang. Dan next time gw masih pingin ke sana buat nyantai dan ngademin pikiran ketika bergejolak. Halah. Penasaran gaes sama indahnya Ubud dan Tegalalang? Jangan lupa piknik!!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petualangan 18 Jam ke Pagoda Paling Sakral di Myanmar, The Golden Rock

Pesona Kota Yangon: Old But Gold....

Traveling ke Bagan Myanmar: Ancient But Magnificent (Part I)